
Kalau Anda bertanya di mana penjual soto ayam lamongan paling ramai di Lamongan, pasti dijawab Depot Asih Jaya. Sebuah depot lumayan mentereng yang berada di JI. Panglima Sudirman 75 Lamongan, Jawa Timur. Tepatnya berada di sebelah selatan ruas jalan utama Surabaya - Babat.
“Depot ini sudah buka sejak pukul 06.00 dan baru tutup tengah malam nanti (sekitar jam 12 malam),” terang H. Ali Mahfudz (60) pemilik Depot Asih Jaya, yang juga mengakui kadang demi memuaskan pelanggan yang telanjur datang harus rela melayani hingga jam 2 pagi. Mantaaaap layanannya sekaligus mantaaaap cita rasa masakannya.
Sengaja H. Ali Mahfudz membuka depotnya dengan durasi rata-rata 18 jam, karena pelanggan yang datang terus mengalir. Bahkan pada malam hari dimana depot dan warung-warung lain di Lamongan tutup, justru di Depot Asih Jaya pembeli datang berjubel. Terutama mereka yang tengah dalam perjalanan, memastikan diri mampir ke depot makanan yang terjamin kualitas rasa dan harga yang bisa dipertanggungjawabkan ini. Kejujuran dan layanan prima juga menjadi daya tarik pembeli, terutama yang datang dari luar Lamongan, untuk mampir ke Depot Asih Jaya karena yakin tidak bakal tertipu atau 'dibandrol harga sak'enake udele'. Bagi konsumen harga yang bisa dipertanggungjawabkan juga merupakan kepuasan tersendiri, apalagi didukung makanan yang memang enak.
Saat makan siang dan hari libur, bisa dipastikan depot ini dipadati oleh pembeli. Menurut H. Ali, ramainya pembeli karena rasa soto buatannya cocok dengan selera pembeli. “Kalau ndak cocok, ya, ndak bakal kemari lagi, to,” ujarnya sedikit bergurau. Maka jangan heran hampir semua pejabat di Lamongan sudah pernah merasakan nikmatnya Soto Ayam buatan H. Ali Mahfudz, termasuk Bupati Lamongan H. Masfuk, SH.
Soto ini juga sangat diminati rombongan pemain, ofisial dan suporter sepakbola peserta Indonesia Djarum Super League (IDSL) yang bertandang melawan Persela di Stadion Surajaya Lamongan. Seperti tim Persija, Persib Bandung, Persik Kediri, Arema Malang dan tim dari luar Jawa, khususnya asal Kalimantan dan Sulawesi. Tentu saja tak luput paling sering mencicipi nikmatnya soto ayam di Depot Asih Jaya adalah para punggawa Persela sendiri seperti Kiper Khoirul Huda dan Zainal Arifin yang memang asli arek Lamongan. Juga personil lainnya, yang kadang datang berombongan.
Soto lamongan ini adalah soto ayam kampung dengan kuah keruh. “Memang warnanya kurang menarik akibat penambahan berbagai macam bumbu. Tapi justru ini kuncinya,” aku H. Ali yang setiap hari membutuhkan 75 ekor ayam kampung itu.
Warna keruh juga berasal dari bandeng dan udang yang ditambahkan ke dalam rebusan ayam. “Ini yang bikin rasanya jadi makin mantap,” tegas H. Ali.
Sotonya sendiri hanya terdiri dari sedikit soun dan suwiran ayam saja. Bisa juga ditambah uritan atau telur ayam muda dan ati ayam. Namanya soto spesial.
Untuk seporsi soto lamongan spesial dengan nasi terpisah dijual dengan harga 9 ribu. “Tapi kalau nasinya langsung di dalam soto, harganya cuma Rp 8.000,” jelas pria yang sudah berjualan soto sejak tahun 1968 ini.
Untuk seporsi soto lamongan biasa harganya Rp 5.500. lni harga untuk soto yang digabung nasi. Kalau dipisah, harus menambah Rp 1.500.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar